Sepertinya mudah untuk melakukan tetapi sebagian orang disekitar kita susah sekali untuk mengatakan "aku tidak mampu", mungkin aku juga termasuk orang kebanyakan tersebut. Well, kenapa sih kayanya susah untuk membicarakan ketidak mampuan kita kepada orang lain? Ada banyak jawaban untuk ini "wah abisnya sebagai cowok, aku khan harus serba bisa didepan cewekku donk" .... "dooh, gimana ya? tengsin lagi kalo dicap gak punya kemampuan" ... "gimana ya? aku khan butuh pengakuan" ... n lain - lain.
Topik ini sebenernya muncul saat aku(A), titi(B), n vita (waktu itu vita udah turun dari taksi) dalam perjalanan pulang dari kuliah, n seperti biasa kita bertiga naik taksi bareng. Percakapan dimulai dari celetukan titi tentang adanya lowongan kerja disebuah produsen barang konsumsi terkenal.
B : "Denger-denger di Nestle lagi butuh tenaga marketing tuh!"
A : "lah, kamu gak mau daftar? khan kamu suka ama bidang marketing tuh, perusahaannya jelas lagi"
B : "dooh, kayanya gak deh, sibuk banget, kantornya khan jauh, sementara aku khan kuliah juga lagi ngurusin tesis, aku gak mau"
A : "yakin gak mau nyoba? siapa tau nanti karirmu justru lebih menanjak disitu dibandingkan diperusahaan sekarang"
B : "kalo cuman buat nyoba ya bisa aja, tapi untuk apa? toh aku yakin sekarang aku gak akan mampu menjalani, daripada semua urusan jadi berantakan mendingan aku gak perlu nyoba2 khan?" ...... "Btw kalo dulu zaman2 smu atau S1, semua hal pasti gw coba, hehehe maklum masih berjiwa panas" ..... "tapi semenjak kuliah S2 ini, aku sedang belajar untuk berkata bahwa aku tidak mampu"
well mungkin banyak yang memandang bahwa percakapan itu biasa aja, malah mungkin tanpa makna yang jelas .... but bagiku kata2 belajar untuk berkata bahwa aku tidak mampu yang diucapkan Titi sangat2 memberi kesan mendalam buatku, mungkin kalau diucapkan oleh orang lain, jadi tidak terlalu bermakna, but karena diucapkan oleh seorang Titi, maka menjadi sangat bermakna .... kenapa? Titi ini termasuk manusia dengan tipe superior. Seorang manusia yang memiliki banyak kelebihan dibandingkan kebanyakan orang.
Well mungkin tulisan ini tidak bermakna apa-apa bagi sebagian orang yang membaca (maklum mas alit tuh bukan seorang penulis yang pandai merangkai kata), but the point is ... saat ini aku menyadari bahwa seseorang akan menjadi "lebih" disaat dia bisa mengetahui "ketidakmampuannya" ... gak ada orang yang sempurna. Kalo ada yang berkeberatan ama pemikiran ini ya monggo aja. Toh ini hanya sebuah pemikiran pribadi yang tidak sempurna.
[ Mas-Alit ]
at 8:55 AM
|