Banyak cowok yang gak suka ama cewek yang lebih pinter dari dia, ...... tapi kalo gak smart juga gak suka, maklum nanti malu kalo diajak ke pertemuan bisnis de el el ..... (dengan kata laen,
cowok suka ama cewek smart yang gak lebih pinter dari dia)
Banyak cowok yang gak suka ama cewek yang punya penghasilan lebih dari dia, .... tapi kalo punya warisan or harta bawaan banyak ya gak papah ..... (dengan kata laen,
cowok suka ama cewek yang kaya tapi penghasilannya lebih kecil dari dia)
dohh pernyataan "menyesatkan" ini seringkali didengungkan oleh beberapa temen yang katanya memperjuangkan hak - hak n asas kesamaan wanita dengan pria n ampe bosen ngedengernya .... n lebih ekstrimnya lagi, kadang2 kata banyak didepan 2 pernyataan itu dihilangkan.
sekarang pertanyaannya:
apa bener begitu?
pengertian banyak ini seberapa sih ? 68%, >50%, kurang dari 90%?
Well; terlepas dari angka2; mungkin memang ada cowok yg berpikiran seperti sebagaimana 2 pernyataan diatas. N Moga2 aku gak termasuk ke golongan yang begitu.Amin
Katanya sih laki-laki itu memang sudah ditakdirkan menjadi pemimpin bagi para wanita, kadang2 pernyataan ini juga mendapatkan gejolak yang cukup keras dari para wanita yang merasa dirinya mampu [n mungkin emang punya kemampuan] untuk jadi pemimpin, yang merasa dirinya mampu [n mungkin emang punya kemampuan] untuk survive tanpa lelaki.
Well;terlepas dari benar tidaknya; aku termasuk yang mendukung pernyataan bahwa lelaki memang ditakdirkan menjadi pemimpin bagi wanita.
Lelaki menjadi pemimpin bagi wanita apakah karena laki2 itu lebih superior dari wanita, lebih kuat dari wanita, lebih perkasa dari wanita, lebih segalanya dari wanita, atau karena Adam diciptakan terlebih dahulu dibandingkan Hawa?Dengan tegas aku jawab
TIDAK, bukan itu jawabannya. Tuhan itu Maha Adil, laki-laki dan wanita itu setara, sesungguhnya takdir laki-laki untuk menjadi pemimpin itu adalah sebuah pembagian hak dan kewajiban demi menunaikan tugas. Tugas yang mulia demi menjaga amanat yang diturunkan semenjak zaman nabi Adam. Tugas itu adalah menjadi penjaga kelestarian dunia yang kita tinggali ini.
Menjadi pemimpin mungkin kelihatannya lebih "wah" karena memiliki status. Tapi pernahkah disadari bahwa pemberian status ini sesungguhnya adalah sebuah cobaan dan ujian yang teramat sangat berat? Yang sesungguhnya bukan merupakan "HAK" tapi merupakan kewajiban.
Kewajiban untuk mengarahkan semua yang dipimpinnya tetap berada dalam jalan kebenaran. Kewajiban untuk memberikan nafkah lahir dan bathin bagi yang dipimpinnya.
Kewajiban untuk melindungi kaum yang yang dipimpinnya.
Kewajiban yang akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Sang Pencipta.
Apakah wanita tidak memiliki kemampuan yang dipersyaratkan untuk menanggung kewajiban sebagai pemimpin? Sesungguhnya wanita memiliki kemampuan, tetapi sesungguhnya pula telah dibebankan kepada mereka itu kewajiban lain yang tidak kalah mulianya, tidak kalah nilainya, tidak kalah beratnya.
Sesungguhnya telah turun satu kewajiban bagi mereka bukan untuk menjadi pemimpin, tetapi untuk mengandung [dengan segala penderitaan yang tidak dialami oleh lelaki], melahirkan [bertarung nyawa], dan membentuk akhlak bagi para pemimpin masa mendatang ataupun para calon ibu dan wanita bagi para pemimpin masa datang.
So bagi para wanita janganlah berkecil hati karena tidak diberi kewajiban sebagai pemimpin.
bagi para lelaki janganlah berbesar hati karena diberikan kewajiban sebagai pemimpin.
Mungkin hanya sekedar kiasan, tapi mungkin layak direnungkan, bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk lelaki [setara] agar saling memikul tanggung jawab. Wanita tidak diciptakan dari tulang kaki [dibawah] agar wanita tidak diinjak-injak oleh pria.